Kalauskala wilayah ini secara umum dikenal luas, jadi akan mudah dipahami oleh orang luar. Jadi bahasa inggrisnya RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan adalah sebagai berikut: Rukun tetangga (RT) = Neighbourhood. Rukun Warga (RW) = Hamlet. Pedukuhan = Village. Kelurahan = Urban village. Kecamatan = Sub-district. Kabupaten = District/regency.
Disamping juga anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan pribadinya sehingga memerlukan bimbingan khusus dari orang tua tentunya agar nantinya tidak terseret dalam paham radikalisme serta tindak terorisme. Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin menjamur, terutama di bangsa Indonesia ini, antara lain:
PP30 No.17 tahun 2018 tentang Kecamatan bilang bahwa untuk Kota yang tidak memiliki desa, alokasi anggaran kelurahan minimal adalah 5% APBD dikurangi DAK.Sementara bagi pemda yang ada desanya, alokasi kelurahan minimalnya sebesar Dana Desa terendah yang diterima Desa di wilayah tersebut.. Pada tahun 2019 ada bantuan pendanaan kelurahan melalui DAU Tambahan sebesar 3 Triliun.
Vay Tiền Nhanh.
Pak RT adalah sebutan untuk ketua rukun tetangga pria, sementara bu RT adalah sebutan untuk ketua rukun tetangga wanita. Bu RT bisa diartikan sebagai istri pak RT sih, jarang juga wanita jadi ketua RT. Di desa saya saja malah nggak ada deh ketua RT wanita. Yang jelas sebagai WNI yang jooos, kita semua punya ketua kenal atau nggak, itu perkara Anda masing-masing. Aneh rasanya jika sebagai warga tak mengenal siapa ketua RT-nya. Tapi nggak akan aneh jika Anda memang antisosial, artis yang jarang di rumah, pejabat yang mutakhir atau sendiri punya seorang ketua RT. Beliau pria seumuran bapak saya. Kalau nggak salah beliau menjabat cukup lama sejak saya masih SMK. Singkatnya, saya tahu pak RT dan kenal baik dengan pejabat satu ini. Saya kan memang warga yang lumayan tempat tinggal saya nggak ada yang namanya pemilihan ketua RT. Yang ada yaaa langsung tunjuk saja, lewat musyawarah tentunya. Soal kriteria dan hal lain saya nggak begitu paham. Pokoknya tahu-tahu sudah jadi warga yang baik, saya sering mengamati tingkah laku pak RT di kampung saya bukan kepo lho yaaa. Baik yang satu RT maupun dari RT sebelah. Makanya saya punya beberapa poin mengenai hal yang bisa mempermudah Anda menjadi seorang ketua RT. Semoga setelah membaca tulisan saya ini banyak yang ingin jadi ketua RT juga. Biar agak guna lah hidup kita.1 Punya bu RTIni poin penting lho. Bu RT bukan sebuah panggilan biasa. Itu adalah gelar sakral di kampung saya. Bayangkan jika nggak ada sosok bu RT, mau jadi apa pak RT? Ke mana-mana pasti dibully.“Pak RT, mana nih bu RT-nya?”Kalau pak RT-nya sakit hati dan galau ditanya seperti itu gimana? Mending kalau cuma sedih, kalau sampai menggangu kinerjanya sebagai pak RT gimana? Kita juga yang repot kan. Misalnya pak RT nggak datang saat kerja bakti gara-gara sakit hati, siapa yang bakal jadi tukang nyuruh? Semua acara di tingkat RT bisa-bisa terbengkalai. Alhasil warga bakal repot. Memiliki calon bu RT itu penting jika Anda memang berminat jadi pak RT. Ingat, usahakan nikah dulu. Jika Anda memang jomblo bermental baja, silakan saja mencalonkan diri jadi ketua RT.2 Punya penghasilan yang lumayanBiasanya seorang ketua RT di perkotaan memiliki gaji, berbeda dengan di kampung saya yang nggak ada gaji dan tunjangan lainnya. Karena itulah penting seorang ketua RT punya penghasilan yang baik. Biasanya saat rapat RT, kerja bakti, dan kegiatan lainnya, pak RT bakal membawa buah tangan. Yaaa minimal bawa rokok, makanan atau satu teko teh manis. Jangan dikira itu semua hasil subsidi Pak RT juga harus siap kalau ada pemuda atau remaja yang datang. Biasanya selain minta tanda tangan, mereka juga suka minta sumbangan. Nah ini lebih gawat lagi. Ada sumbangan 17-an, pengajian, besuk orang sakit, panggung seni, dan masih banyak kegiatan lainnya. Kalau pak RT-nya nganggur pasti malu sendiri wong yang masih nganggur saja pasti malu. Namun kalau di kampung saya, semua itu nggak penting. Ada kok ketua RT yang nggak royal. Biasanya sih dibiarkan saja, paling hanya jadi bahan gunjingan di manapun dan kapanpun. Kalau siap, yaaa silakan.3 Dilarang gaptek dan perbanyak literasiIni nyambungnya ke grup WhatsApp. Gaptek itu bahaya! Bayangkan kalau seorang pak RT nggak punya WhatsApp, nggak punya Facebook, eh tapi kalau nggak punya Twitter yaaa nggak papa sih. Gimana pak RT bisa dekat dengan warganya kalau mengoperasikan smartphone saja nggak bisa? Hari gini hampir semua orang punya smartphone, memangnya mau datengin rumah orang satu-satu buat ngasih informasi? Ya mana ada yang buka pintu. Oke deh, mungkin ada yang namanya papan pengumuman, tapi saya yakin jarang ada yang baca, palingan cuma dilewatin. Kalau di kampung sih masih ada rapat RT rutin, tapi yang nggak hadir kan bingung juga. Makanya grup WhatsApp solusinya. Kan asyik, bisa perang stiker sambil bercanda dengan bapak-bapak lain yang kebanyakan satu frekuensi. setelah nggak gaptek, seorang ketua RT harus memperbanyak literasi. Kenapa literasi? Nyatanya literasi ampuh membunuh virus hoaks. Harapan saya sih seorang ketua RT nggak gampang terperdaya hoaks. Jadi, mari perbanyak membaca. Kan bapak-bapak suka bahaya kalau sudah mainan Facebook. Apalagi yang masih noob, semua berita dibagikan tanpa dicek dulu kebenarannya. Kalau mau jadi ketua RT, perbanyaklah pengetahuan.4 Tak perlu sangar, minimal berkumis. Kalau wanita yaaa minimal hajahSeorang ketua RT dituntut memiliki kewibawaan yang tinggi karena dia adalah manusia dengan kasta tertinggi di grup RT. Kalau ketua RT kelihatan lembek kayak jus talas yaaa masa kita mau menghormati? Minimal punya kumis lah biar kelihatan agak laki. Pak RT lho yang nantinya jadi tukang suruh-suruh saat kerja bakti. Masa yang nyuruh-nyuruh tampilannya kayak personel One Direction? Yaaa kurang pas lah. Pokoknya kalau nggak bersarung dan peci, minimal pakai kaus tapi dimasukkin ke kalau wanita mau jadi ketua RT biasanya minimal sudah pernah naik haji. Ini memang nggak wajib, tapi ini sangat menentukan. Di negara kita gelar haji masih sangat digemari. Bayangkan jika Anda seorang hajah, Anda bakal mudah dikenali dan selalu diajak jika ada kegiatan. Mau itu pengajian, PKK, senam aerobik, pokoknya seorang hajah pasti bisa masuk di mana saja. Makanya, jadi hajah itu keuntungan besar.5 Kalau bisa miliki buah hati yang ringan tangan dan supelSekarang mari kita bahas pemuda dan pemudi di lingkup RT. Jika Anda ikut pemilihan ketua RT, pastikan keluarga mendukung Anda. Usahakan punya anak gadis yang baik, bisa juga anak lanang yang supel. Kenapa begitu? Kaum pemuda dan pemudi lah yang nanti banyak membantu kegiatan Anda. Selain itu, saat pemilihan nanti Anda akan punya pendukung dari kalangan punya anak yang dekat dengan warga terutama para pemuda, Anda bisa lebih mudah menjalankan program RT. Anda tak perlu repot cari panitia, semua pemuda pasti menawarkan diri. Apalagi jika anak Anda cantik dan tampan, lebih mudah lagi. Bakal banyak pemuda-pemudi yang caper pada Anda. Tanpa disuruh pun para orang caper ini bakal membantu kegiatan RT. Apalagi di era sekarang di mana sudah jarang anak muda mau ikut kerja kira segitu dulu syarat jadi ketua RT. Banyak syarat lain yang sebetulnya mau saya sampaikan, tapi 5 poin tadi menurut saya sudah cukup. Semoga Anda sekalian nanti bisa sukses jadi ketua RT. Sekian dan selamat JUGA Pyramid, Senar Gitar dari Generasi ke Generasi dan tulisan Bayu Kharisma Putra Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 2 Desember 2020 oleh Intan Ekapratiwi
Cara menghadapi atasan yang menerapkan kepemimpinan otoriter memang tidak mudah. Kamu harus bisa bersikap profesional agar bisa bertahan di kantor. Hal itu disebabkan, atasan yang otoriter memiliki kekuasaan yang mutlak dan setiap bawahannya harus menerima segala keputusan yang sudah dibuatnya. Gaya kepemimpinan ini memang identik dengan kekuasaan yang diktator. Namun, kamu harus tahu bahwa gaya kepemimpinan otoriter juga memiliki kelebihan. Jika diterapkan dengan benar, pemimpin bisa membantu karyawan menunjukkan performa terbaiknya saat bekerja. Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak soal jenis kepemimpinan otoriter, kamu bisa membaca penjelasan selengkapnya dengan klik tombol di bawah BACA ARTIKELNYA Lalu, apa yang harus dilakukan agar bisa bertahan di lingkungan kerja dengan atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan ini? Jangan khawatir, Glints sudah menyiapkan cara efektif menghadapi atasan otoriter untukmu. Simak, yuk! 1. Jaga perasaanmu © Cara pertama dan terpenting yang harus kamu pahami saat menghadapi atasan yang otoriter adalah dengan tidak mudah mengambil hati. Jaga perasaanmu dan ingatlah bahwa di tempat kerja harus tetap profesional. Maka dari itu, saat kamu mendapatkan kritikan pedas dari atasan, jangan mudah memasukkannya ke hati. Fokus pada feedback yang diberikannya. Kemudian, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. 2. Tetap berikan hasil kerja terbaikmu © Forbes menyebutkan kamu harus tetap bertanggung jawab dengan setiap pekerjaanmu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan rasa hormat dari atasan otoriter. Kamu juga harus selalu jujur dan bekerja keras meskipun hasilnya kurang sesuai dengan harapan. Seorang pemimpin yang otoriter tidak akan menerima alasan saat kamu berbuat kesalahan. Jadi, usahakan kamu tetap bekerja dengan baik agar atasan menghormatimu. 3. Biarkan atasanmu merasa memegang kendali © Seorang pemimpin yang otoriter pasti akan mengendalikan banyak hal. Karena itu, biarkan saja mereka merasa memegang kendali penuh saat di kantor. Kamu tidak perlu memaksakan diri agar berani dan mencoba menentang perintahnya. Hal itu hanya akan membuat hubunganmu dengannya menjadi kurang baik. Sebaiknya, selalu tunjukkan loyalitas padanya sehingga atasanmu bisa yakin bahwa kamu adalah seseorang yang bisa dipercaya. Saat mendapatkan kepercayaan darinya, tentu kamu akan lebih diuntungkan. 4. Selalu berikan informasi kepadanya © Cara menghadapi atasan otoriter selanjutnya adalah dengan selalu menginformasikan segala sesuatu yang sudah kamu kerjakan di kantor. Bos yang otoriter dan suka menuntut ingin selalu mengontrol setiap aktivitas karyawannya. Karena itu, menurut Chron kamu perlu memberikan laporan rutin mengenai apa saja yang kamu kerjakan dan update status proyek yang sedang berjalan. 5. Jadilah penghubung © Salah satu cara terbaik menghadapi atasan otoriter adalah dengan menjadi orang yang dipercayainya. Caranya adalah dengan menjadi penghubung bagi atasan otoritermu. Maksudnya, jadi seseorang yang menghubungkan bosmu dengan karyawan lain yang ada di departemen atau tim kalian. Hal itu disebabkan, seorang atasan yang otoriter biasanya tidak bisa membantu menangani masalah setiap karyawan. Maka, kamu bisa mencoba membantu dengan memberikan bantuan kepada rekan kerjamu yang lain. Lalu, laporkan perkembangannya kepada atasan. Dengan begitu, kamu bisa menjadi orang yang mendapatkan kepercayaannya di kantor. 6. Berani bersikap © Seorang atasan yang otoriter memang cenderung lebih tegas dan keras dalam memimpin. Namun, bukan berarti kamu harus selalu ketakutan saat menghadapinya. Melansir Asia School of Business, kamu harus memiliki psychological security yang baik saat menghadapi atasan otoriter. Psychological security atau keamanan psikologis adalah keyakinan bahwa kamu tidak akan mendapatkan hukuman saat melakukan kesalahan. Jadi, tanamkan mindset bahwa harus berani mengutarakan pikiran dan jika memang idemu tidak salah, pastinya kamu tidak akan mendapatkan hukuman dari atasan. 7. Jangan bereaksi secara berlebihan © Tiba-tiba atasan memarahimu tanpa sebab? Sebaiknya, kamu jangan sampai terpancing emosi. Tenangkan dirimu dan jangan langsung meladeni kemarahannya. Ambil sedikit waktu dan tenangkan diri sebelum mulai mengatakan atau berbuat sesuatu. Hal itu dapat membuatmu terhindar dari emosi sesaat. Saat sudah menenangkan diri, kamu bisa segera mengajak bosmu berbicara berdua dan membahas apa yang membuatnya marah. Tanyakan apa kesalahanmu dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. 8. Hindari gosip © Di setiap tempat kerja pasti ada saja teman yang suka menggosip. Namun, sebaiknya kamu menghindari hal yang satu ini, ya! Setiap atasan tentu tidak menyukai karyawan yang suka membicarakan dirinya di belakang. Hal itu bisa membuat mereka merasa tidak dihormati. Bukankah lebih baik kamu fokus pada pekerjaan daripada membuang waktu untuk menggosip? Itulah ragam cara menghadapi atasan otoriter yang sudah Glints siapkan untukmu. Meskipun sulit bekerja sama dengan atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan ini. Akan tetapi, kamu masih bisa berkembang jika mampu mendapatkan kepercayaan dan rasa hormatnya. Karena itu, kamu harus tetap menunjukkan kepercayaan diri, kecakapan, dan kemauan untuk bekerja keras. Tertarik dengan pembahasan seperti di atas? Masih banyak informasi seputar tips berkomunikasi dan menghadapi rekan kerja lainnya yang bisa kamu dapatkan dari Glints. Baca beragam artikel terbaru secara rutin hanya dengan berlangganan newsletter blog Glints secara gratis. Mudah, bukan? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi terbaru! How To Deal With An Authoritarian-Like Boss How to Deal With an Autocratic Boss HOW TO WORK WITH AN AUTOCRATIC LEADER
cara pemimpin di lingkungan rt gimana