C Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi. Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai Dalamkesenian sering disebutkan bahwa karya yang dihasilkan tersebut dapat dikategorikan sebagai karya seni tradisional, konvensional atau klasik, kemudian dapat dikelompokkan sebagai karya seni moderen, dan terakhir dalam pembagian klasifikasi adalah karya seni post-modern atau kontemporer.Masing-masing kategori tentunya mempunyai ciri-ciri khusus yang Namun media seni rupa dua dimensi yang lazim digunakan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Seni Rupa? Apakah kalian pernah mendengar istilah dari Seni Rupa? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, pengertian menurut para ahli, macam, pengelompokan, unsur, fungsi dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Bentuk karya merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makanya bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Sejarah Seni Rupa Pada Zaman Klasik Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan kepercayaan. Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada zaman klasik. Kepercayaan awal pemujaan terhadap arwah roh nenek moyang berkembang menjadi kepercayaan kepada para dewa. Kebutuhan sarana ibadah baik bentuk dewa maupun tempat peribadatan menjadi alasan mereka menciptakan karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patung-patung perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid. Didorong oleh perkembangan ilmu dan teknologi, serta ditemukannya bahan logam, menjadikan karya-karya mereka mencapai tahap perkembangan yang dapat mencapai puncak klasik. Seni rupa pada zaman klasik ini di seluruh dunia hampir mengalaminya, di Yunani, Romawi, Mesir, India, Mesopotamia, dan Indonesia. Perbedaanya hanya terletak pada waktu. Bisa diambil Seni Klasik di Mesir dengan didasari pada pemujaan terhadap dewa. Fir’aun sebagai raja yang dipercaya turunan dewa, maka setelah meninggal dipatungkan dalam wujud dewa. Pemujaan terhadap Fir’aun setelah mati bukan sekedar dipatungkan, tetapi juga dibuat mummi mayat yang diawetkan. Mummi ini didasari atas kepercayaan bahwa manusia setelah mati rohnya akan bersemayam melindungi manusia yang hidup asalkan jasadnya diawetkan. Kebutuhan kepercayaan itulah maka dibuat mummi. Karya seni bentuk lain adalah piramid. Piramid adalah tempat makam Fir’aun. Piramid ini merupakan karya klasik dan monumental. Pada bagian tempat menyimpan mummi, di dalam piramid dibuat kamar cela Pada Dinding cela ini digambarkan si mati ketika semasa hidupnya dan kendaraan kapal sebagai kendaran roh si mati menuju nirwana. Karya seni rupa yang lahir adalah relief. Di depan piramid dibangun pintu gerbag pylon yang diapit oleh dua tugu obelix, yang terbuat dari batu utuh dengan ketinggian puluhan meter. Dibelakangnya dibuat patung yang berbadan singa berkepala manusia sphink, yang mengandung makna simbolis. Piramid, patung, tugu, dan sphink, serta mummi adalah karya seni rupa yang mencapai tahap klasik puncak karya seni rupa mesir. Itu semua didasari oleh kebutuhan kepercayaan. Contoh lain seni rupa klasik yang lahir di Yunani dan Romawi. Karya seni rupa mereka mencapai klasik sebab menciptakan karya-karya yang monumental seperti kuil, patung dewa dewi, dan tempat olahraga olimpiade. Karya-karya mereka pun lahir didasari oleh kebutuhan kepercayaan kepada para dewa. Dewa-dewa diciptakan dalam bentuk patung manusia yang sempurna dalam bentuk fisik idial. Lahirlah patung dewa Zeus, Dewa Appolo, Dewa Olahraga, dan dewa – dewa lainnya dalam bentuk patung yang menggunakan bahan batu, logam dan emas. Ketelitian, keuletan, kesungguhan dalam membuat patung sangat telliti dan tinggi, sehingga melahirkan karya-karya patung yang sempurna klasik. Selain patung seni rupa yang didasari kepercayaan terhadap dewa ini berupa sarana ibadah atau kuil. Kuil-kuil ini mencapai tahap klasik sebab didukung oleh tiang-tiang yang indah dan dihiasi dengan patung-patung dewa dan relief yang agung. Karena teknik yang tinggi dan kecermatan yang luar biasa, maka terciptalah kuil-kuil yang monumental klasik. Seni klasik yang lahir di Indonesia, didasari oleh kepercayaan agama Hindu dan Budha. Ajaran agama Hindu yang percaya kepada para Dewa melahirkan perwujudan dewa-dewa dalam bentuk patung, dewa syiwa, dan brahma. Raja dianggap sebagai turunan dewa, maka raja biasanya dipatungkan dalam wujud dewa. Tempat pemakaman para raja biasanya dibuatkan bangunan candi asal kata dari Candika Dewa Kematian. Dinding bangunan candi dihias dengan relief yang berisi ajaran agama. Patung, relief dan candi yang dibangun untuk kebutuhan kepercayaan di Indonesia mencapai tahap klasik dan monumental seperti Candi Prambanan, Borobudur dan Penataran. Berikut ini terdapat pendapat dari para ahli mengenai seni rupa, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari La Mery, Seni rupa merupakan suatu penglihatan ekspresi secara simbolis dalam bentuk yang jelas dan detail dengan lebih indah yang dinetralisir menjadi sebuah bentuk ataupun wujud indah yang merupakan bentuk pengekspresian perasaan. 2. Menurut Alexander Baum Garton Menurut pendapat dari Alexander Baum Garton, Seni rupa merupakan sebuah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif, serta menjadikan setiap orang yang meilhat atau mendengarnya merasa bahagia. Menurut pendapat dari Emmanuel Kant, Seni rupa merupakan suatu impian yang tidak dapat direalisasikan dengan rumus-rumus tertentu. Menurut pendapat dari Everyman Encyclopedia, Seni rupa merupakan segala sesuatu yang dijalankan seseorang, tetapi bukan menurut pada dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan atas kehendak kenikmatan, kemewahan maupun kebutuhan spriritual. Menurut pendapat dari Leo Tolstoy, Seni rupa merupakan sebuah ungkapan perasaan pencipta yang lalu diungkapkan pada orang lain dengan harapan supaya mereka dapat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penciptanya. Menurut pendapat dari Aristoteles, Seni rupa merupakan usaha peniruan yang dilakukan pada alam, tetapi sifatnya wajib ideal. Menurut pendapat dari Plato dan Rousseau, Seni rupa merupakan sebuah hasil dari peniruan dari alam dengan seluruh bentuknya. Menurut pendapat dari Ensiklopedia Indonesia, Seni rupa sebuah ciptaan dari seluruh keadaan yang keindahanya mampu membuat orang merasa senang saat mendengar maupun melihatnya. Menurut pendapat dari Haukin, Seni rupa merupakan sebagai bentuk jiwa seseorang yang diimajinasikan pada sebuah bentuk indah dengan diungkapkan dan bisa dinikmati oleh semua orang dalam pertunjukan maupun pameran seni. Menurut pendapat dari Akhmad Zaelani, Seni rupa merupakan sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan jiwa”. Menurut pendapat dari Kamala devi chattopadhayaya, Seni rupa merupakan sebuah desakan ekspresi diri pada sebuah bentuk yang menjadikan seseorang sanggup untuk meluapkan apa yang sedang dirasakannya sehingga sanggup dirasakan banyak orang dengan melihat karyanya tersebut. Menurut pendapat dari Irma Damayanti, Seni rupa merupakan dapat dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk diuraikan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing seseorang harus memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya. 13. Menurut Drs Popo Iskandar Menurut pendapat dari Drs Popo Iskandar, Seni rupa merupakan sebuah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat atau berkelompok. Menurut pendapat dari Prof. Drs. Suwaji Bastomi, Seni rupa merupakan sebuah kegiatan batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Menurut pendapat dari Schopenhauer, Seni rupa merupakan suatu keseluruhan usaha untuk memperoleh bentuk-bentuk atau wujud-wujud yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni musik meskipun seni musik merupakan seni yang paling abstrak. Menurut pendapat dari Eric Ariyanto, seni rupa merupakan suatu kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya. Menurut pendapat dari Kuntjaraningrat, Seni rupa merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia. 18. Menurut William A. Haviland Menurut pendapat dari William A. Haviland, Seni rupa merupakan keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu. Menurut pendapat dari Irving Stone, Seni rupa merupakan kebutuhan pokok. Seperti roti atau anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan. Menurut pendapat dari Seni rupa merupakan sebagai suatu cabang studi yang berkenaan dengan observasi dan klasifikasi fakta, khususnya dengan penetapan hukum-hukum yang teruji baik melalui induksi maupun hipotesis atau secara khusus, ilmu berarti pengetahuan yang disepakati dan terakumulasi serta disusun dan dirumuskan dengan merujuk kepada pendapatan kebenaran umum atau gerak hukum umum. Menurut pendapat dari Seni rupa merupakan proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Menurut pendapat dari Coorig Hartong, Seni rupa merupakan suatu seni yang sebagai sebuah bentuk untuk pengekspresian diri dan perasaan yang bisa dinikmati dan dirasakan oleh banyak orang. Menurut pendapat dari Sussane K langer, Seni rupa merupakan sebuah bentuk karya manusia yang indah yang bisa dinikmati dan dirasakan oleh orang lain dengan melewati bentuk ataupun wujud yang indah. Seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis. Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts. Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia Seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya. Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang. 29. Menurut Drs Popo Iskandar Seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok. Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Macam-macam Seni Rupa Berikut ini adalah macam-macam seni rupa yaitu Seni rupa murni Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya seni rupa murni, yaitu Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna pada permukaan penyangga seperti kertas, kanvas, atau dinding. Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Desain Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Contoh aneka macam desain, yaitu Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan rancangan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain. Kriya Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. Pengelompokan Seni Rupa Berdasarkan tujuan pembuatan karya seni rupa, kita mengenal adanya karya seni rupa sebagai berikut 1. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan religius Karya-karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan ini ditunjukan sebagai bentuk pengabdian yang tulus kepada aspek dan nilai religi yang dianut senimannya. Pada masyarakat paganisme dahulu, karya-karya seni patung banyak dibuat sebagai bentuk pengabdian kepada dewa-dewa yang dianut kaum tersebut. 2. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan magis Karya seni rupa jenis ini dibuat untuk menumbuhkan nuansa atau kesan magis .Pada masyarakat primitif serta kelompok masyarakat yang menganut sekte tertentu, sering membuat patung untuk tujuan seperti ini. 3. Karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan simbolis Karya seni rupa jenis ini dibuat sebagai perlambangan nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa, kelompok tertentu, atau organisasi. Bangsa Indonesia memiliki simbol yang dikenal di mana-mana, yakni simbol burung garuda. Setiap organisasi, termasuk sekolah, pemerintah kabupaten, dan sejenisnya memiliki logo tertentu yang dijadikan simbol. Unsur-Unsur Seni Rupa Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur seni rupa yaitu Garis Garis merupakan unsur utama dalam karya seni rupa. Dalam ilmu matematika, garis didefinisikan sebagai kumpulan titik yang berangkai. Bentuk garis ini bermacam-macam, ada garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, garis terputus-putus. Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan. Kesan watak dari garis ini misalnya Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan. Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak. Garis tegak, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan. Garis halus,melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan. Bidang Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan garis yang membentuk bidang tertutup. Bidang terbentuk pula karena adanya perpotongan beberapa garis pada pangkalnya. Garis-garis ini akan membentuk garis keliling yang saling berhubungan dan bersambungan satu sama lain sehingga membentuk bidang. Bidang dapat pula dibentuk oleh goresan sesuatu yang berukuran besar seperti goresan kuas cat pada permukaan kanvas atau dinding. Bentuk Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri atas dua kelompok besar, yakni bentuk geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas, dan sebagainya. Sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni. Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, orang atau kuda. Warna Warna merupakan unsur penting dalam seni rupa karena selain dapat menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan, warna juga dapat memberi kesan bermacam-macam pada diri sipemandang. Warna dapat memberikan kesan jauh dan dekat perspektif, dapat menimbulkan rasa sejuk, hangat dan yang lainnya. Selain itu, warna juga dapat dijadikan perlambangan. Secara teoritis, warna-warna yang ada di alam ini dibangun oleh tiga warna pokok yang dinamakan sebagai warna primer. Warna-warna primer ini terdiri atas warna magenta merah, cyan biru, dan yellow kuning. Percampuran antara warna-warna primer akan menghasilkan warna-warna sekunder, warna tersier, dan seterusnya. Komposisi Secara sederhana, komposisi dapat didefinisikan sebagai cara penempatan objek gambar secara serasi di atas bidang gambar sehingga tidak menimbulkan kesan kaku, melelahkan, dan membingungkan. Komposisi juga dapat diartikan sebagai tata susun yang didasarkan kepada pertimbangan rasional, pertimbangan estetika, serta nilai-nilai ekspresi senimannya. Untuk membuat karya seni yang baik, seorang pelukis perlu memahami kaidah-kaidah komposisi yang terdiri atas kesatuan dan keserasian, keseimbangan, pusat perhatian, irama, kontras dan proporsi. Tekstur Tekstur adalah kesan halus atau kasarnya sesuatu permukaan benda. Pada sebuah gambar, tekstur ini ditampilkan melalui teknik goresan alat gambar pada bidang gambar secara khas. Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau gerabah, memiliki rasa permukaan tekstur yang berbeda. Bagaimana menggambarkan kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan alat pensil misalnya, perlu dilatih dan dipelajari. Secara teoritis, terdapat dua macam tekstur, yakni tekstur taktil dan tekstur visual. Tekstur taktil adalah tekstur nyata yang dapat dirasakan dengan menyentuhnya. Misalnya tekstur kulit jeruk, cetakan embose, dan sebagainya. Tekstur visual adalah tekstur pura-pura atau tekstur simulasi yang timbul akibat ilusi rangkaian gambar. Fungsi Seni Rupa Berikut ini adalah beberapa fungsi dari seni rupa yaitu Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas. SELESAI. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain. Jika orang lain menikmati karyanya, orang lain tersebut harus senang dan merasa puas. Oleh karena itu, seseorang harus melakukan penelitian kecil untuk mengetahui keinginan masyarakat terhadap produk-produk seni. Terutama ketika mau mengadakan Pameran dan Pergelaran dengan penataan ruang yang baik akan memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung bertambah. Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun seseorang tetap akan memperhatikan nilai keindahannya walaupun yang menjadi prioritas adalah kegunaannya. Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula. Dulu Patung sebagai Tuhan yang harus mereka sembah, karena adanya perubahan keyakinan, Patung berubah fungsi menjadi hiasan saja atau sebagai benda bersejarah yang terawat, guna menghormati nilai-nilai budaya bangsa yang beraneka ragam. Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu. Suatu contoh SEjarah KAligrafi. Kenangan akan dapat diingat ketika melihat peninggalan bersejarah. Berupa barang-barang antik, Benda-benda purbakala, yang saat itu tentunya digunakan dalam kehidupan mereka dulu. Sekarang sudah berubah fungsi dan menjadi benda hias. Contoh Seni Rupa Murni Berikut ini adalah beberapa contoh seni rupa murni yaitu Patung Sama halnya seperti lukisan, patung pun hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. Kadang kali memang ia berguna sebagai ciri khas suatu daerah atau tempat. Namun, kegunaan itu tidak membuat ia tergolong sebagai contoh seni rupa terapan karena nilai estetisnya lebih besar dibandingkan dengan nilai praktisnya Relief Pada candi-candi atau bangunan-bangunan lama, kita sering menjumpai adanya pahatan-pahatan dengan pola tertentu. Pahatan-pahatan inilah yang dinamakan dengan relief. Relief merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi. Kegunaannya tak lain hanya sekedar penghias belaka. d. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Kita bisa menemui karya seni ini di tempat ibadah, kitab suci, atau lukisan-lukisan bernuansa Islam. Sama seperti contoh seni rupa murni lainnya, kaligrafi juga hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Kita bisa menemui karya seni ini di tempat ibadah, kitab suci, atau lukisan-lukisan bernuansa Islam. Sama seperti contoh seni rupa murni lainnya, kaligrafi juga hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. Demikian Penjelasan Materi Tentang Seni Rupa Pengertian, Sejarah, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Pengelompokan, Unsur, Fungsi dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Seni kriya dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kriya merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik seni pakai dan psikologis seni hias/keindahan rasa. Seni kriya dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kriya dibuat cenderung sebagai barang produksi atau seni Karya Seni RupaApresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai Bentuk Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap Isi Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai Karya Seni Rupa meliputiPendekatan mimetik Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di Ekspresif Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam Struktural Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan Semiotik Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada Jenis Karya Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Bahan, Media dan TeknikAspek-Aspek Dalam Pembuatan Karya SeniMembuat karya seni kriya, perlu mempertimbangkan beberapa aspek berikut fungsi Sebuah karya seni harus mengandung unsur keindahan atau kenunikan juga perlu memiliki fungsi atau kegunaan. Fungsi atau kegunaan benda merupakan aspek penting yang perlu bahan Jika telah dirumuskan fungsi atau kegunaan benda yang akan dibuat, selanjutnya memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat sebuah karya seni. Mungkin bahan haru dibeli, tetapi juga bias menggunakan bahan yang tersedia banyak di sekitar kita, seperti tanah liat, kayu, batu atau bambu dan bentuk Jika bahan telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merancang bentuk karya seni yang akan kita buat, apakah bentuknya geometris seperti kotak dan silindris atau bentuk nongeometris seperti flora dan fauna. Penerapan bentuk perlu mempertimbangkan aspek fungsi karya seni atau benda yang akan kita keindahan atau estetika Sebuah karya seni kriya umumnya merupakan karya yang unik karena pembuatannya hanya mengandalkan kerajinan tangan dan tidak memakai mesin. Pembuatannya yang satu demi satu melahirkan kreativitas idea tau gagasan yang sangat beragam. Keindahan sebuah karya seni kriya perlu menjadi pertimbangan sehingga karya yang akan kita buat terlihat indah dan menarik. Oleh karena bentuk yang indah dan menarik inilah yang diharapkan dapat membuat banyak orang menyenangi dan ingin memakai karya atau benda yang kita buat. Sebagai daya tarik, kita dapat member hiasan atau ornamen secukupnya pada bagian-bagian tertentu. Pemilihan warna disesuaikan dengan bentuk dan fungsi benda. Demikian pula, komposisi warna perlu diolah sehingga tercapai komposisi warna yang keamanan Benda atau karya yang akan kita buat perlu dipikirkan juga dari aspek keamanannya. Artinya benda yang kita buat aman untuk dipakai dan tidak mengancam jiwa atau keselamatan orang yang kenyamanan Selain aman, juga nyaman dipakai, artinya pemakai merasa nyaman ketika menggunakan benda atau karya yang kita buat. Sebagai contoh, membuat topi disesuaikan dengan ukuran kepala dan ketika diapakai pemakai merasa nyaman dan tidak merasa lelah karena ringan ketika dipakai. Aspek kenyamanan terkait erat dengan perancangan Karya Seni Rupa TerapanMenilai suatu karya seni kriya, kita harus memahami proses apresiasi seni rupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati, dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, dan manghargai karya karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukan oleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputiKonsepsi atau gagasan;Kreativitas dalam penciptaan karya;Teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifat media/bahan;Keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik beda dengan yang lain.Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalam pengerjaannya memperhitungkan kaidah-kaidah seni rupa, maka dalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik dan berkualitas diperlukan apresiasi seni rupa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikutPrinsip seniFungsi seniKomposisi atau unsur seniMerancang Seni Kriya memang harus memperhatikan beberapa hal yang harus dipenuhi, dalam hal ini pemenuhan terhadap pembuatan seni kriya. Jangan asal dibuat, sebab tanpa memperhatikan beberapa hal berikut ini maka seni kriya tidak akan bisa menjadi karya yang patut Rumah Adat Jawa TimurPecinta seni Budaya yang pastinya sebelum merancang sebuah karya seni kriya, kita harus membekali diri dengan keterampilan yang baik. Karena pada umumnya seni kriya itu dikerjakan dengan menggunakan tangan. Jika tidak terampil maka karya kita tentu tidak bisa dipastikan bahwa hasil seni kriya tergantung dengan keterampilan tangan pembuatnya. Jika hasilnya bagus maka karya Seni Kriya kita akan diakui dan laku dipasaran. Namun Jika karya kita hanya untuk mengasah kemampuan berkarya seni saja, tentunya kepuasan batin akan kita beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam merancang dan membuat seni kriyaKegunaan Faktor ini memiliki posisi paling utama, misalnya tas, harus ada talinya, jika tidak maka tas tidak berfungsi. Sebuah Kendi bisa dikatakan berfungsi apabila ada tangkai pegangannya. Tanpa tangkai pegangan maka kendi tidak dapat difungsikan. Dan Lain Posisi utama memang kegunaan, namun disusul posisi yang kedua, karya seni kriya harus berguna tapi juga harus dapat dirasakan se nyaman mungkin. Jangan asal bisa dimanfaatkan namun tidak nyaman, maka biasanya karya seperti ini tidak begitu laku di dan Teknik Bahan yang harus kita gunakan tentunya harus berkualitas. Terkadang cukup memanfaatkan barang barang bekas untuk membuatnya, namun jika mampu mengemas dengan baik maka akan menjadi karya yang sangat disukai pecinta seni. Teknik pembuatan juga harus diperhatikan. Jika kita mengerjakannya dengan teknik yang benar maka akan menjadi bagus karya kita. Teknik akan disesuaikan dengan bahan, maka teknik akan bergantung dengan bahan yang Seni Nilai seni menjadi aksesoris penting yang patut ditambahkan. Sebab dengan memperhatikan seni maka tampilan nya menjadi sangat indah dan bisa sesuai dengan selera pasar atau selera pembeli. Kita tahu pembeli adalah raja, Jika kita tidak melayani raja dengan kualitas yang kita miliki maka mereka akan kecewa. Seni kriya dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kriya merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik seni pakai dan psikologis seni hias/keindahan rasa. Seni kriya dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kriya dibuat cenderung sebagai barang produksi atau seni industri. Apresiasi Karya Seni Rupa Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi. Nilai BentukBerkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang. Nilai IsiNilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk. Apresiasi Karya Seni Rupa meliputi Pendekatan mimetikSebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Pendekatan EkspresifMenilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya. Pendekatan StrukturalDilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya. Pendekatan SemiotikDilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya. Aspek-Aspek Dalam Pembuatan Karya Seni Membuat karya seni kriya, perlu mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini. Aspek fungsiSebuah karya seni harus mengandung unsur keindahan atau kenunikan juga perlu memiliki fungsi atau kegunaan. Fungsi atau kegunaan benda merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Aspek bahanJika telah dirumuskan fungsi atau kegunaan benda yang akan dibuat, selanjutnya memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat sebuah karya seni. Mungkin bahan haru dibeli, tetapi juga bias menggunakan bahan yang tersedia banyak di sekitar kita, seperti tanah liat, kayu, batu atau bambu dan lain-lain. Aspek bentukJika bahan telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merancang bentuk karya seni yang akan kita buat, apakah bentuknya geometris seperti kotak dan silindris atau bentuk nongeometris seperti flora dan fauna. Penerapan bentuk perlu mempertimbangkan aspek fungsi karya seni atau benda yang akan kita dibuat. Aspek keindahan atau estetikaSebuah karya seni kriya umumnya merupakan karya yang unik karena pembuatannya hanya mengandalkan kerajinan tangan dan tidak memakai mesin. Pembuatannya yang satu demi satu melahirkan kreativitas idea tau gagasan yang sangat beragam. Keindahan sebuah karya seni kriya perlu menjadi pertimbangan sehingga karya yang akan kita buat terlihat indah dan menarik. Oleh karena bentuk yang indah dan menarik inilah yang diharapkan dapat membuat banyak orang menyenangi dan ingin memakai karya atau benda yang kita buat. Sebagai daya tarik, kita dapat member hiasan atau ornamen secukupnya pada bagian-bagian tertentu. Pemilihan warna disesuaikan dengan bentuk dan fungsi benda. Demikian pula, komposisi warna perlu diolah sehingga tercapai komposisi warna yang harmonis. Aspek keamananBenda atau karya yang akan kita buat perlu dipikirkan juga dari aspek keamanannya. Artinya benda yang kita buat aman untuk dipakai dan tidak mengancam jiwa atau keselamatan orang yang memakainya. Aspek kenyamananSelain aman, juga nyaman dipakai, artinya pemakai merasa nyaman ketika menggunakan benda atau karya yang kita buat. Sebagai contoh, membuat topi disesuaikan dengan ukuran kepala dan ketika diapakai pemakai merasa nyaman dan tidak merasa lelah karena ringan ketika dipakai. Aspek kenyamanan terkait erat dengan perancangan bentuk. BACA Pelestarian Kebudayaan Daerah di Indonesia Menilai Karya Seni Rupa Terapan Menilai suatu karya seni kriya, kita harus memahami proses apresiasi seni rupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati, dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, dan manghargai karya seni. Setiap karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukan oleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputi Konsepsi atau gagasan; Kreativitas dalam penciptaan karya; Teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifatmedia/bahan; Keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik beda dengan yang lain. Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti. Suatu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalam pengerjaannya memperhitungkan kaidah-kaidah seni rupa, maka dalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik dan berkualitas diperlukan apresiasi seni yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikut Prinsip seni Fungsi seni Komposisi atau unsur seni Merancang Seni Kriya memang harus memperhatikan beberapa hal yang harus dipenuhi, dalam hal ini pemenuhan terhadap pembuatan seni kriya. Jangan asal dibuat, sebab tanpa memperhatikan beberapa hal berikut ini maka seni kriya tidak akan bisa menjadi karya yang patut diandalkan. BACA Pengertian dan Ciri Lembaga Sosial Pecinta seni Budaya yang pastinya sebelum merancang sebuah karya seni kriya, kita harus membekali diri dengan keterampilan yang baik. Karena pada umumnya seni kriya itu dikerjakan dengan menggunakan tangan. Jika tidak terampil maka karya kita tentu tidak maksimal. Jadi bisa dipastikan bahwa hasil seni kriya tergantung dengan keterampilan tangan pembuatnya. Jika hasilnya bagus maka karya Seni Kriya kita akan diakui dan laku dipasaran. Namun Jika karya kita hanya untuk mengasah kemampuan berkarya seni saja, tentunya kepuasan batin akan kita raih. Inilah beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam merancang dan membuat seni kriya Kegunaan Faktor ini memiliki posisi paling utama, misalnya tas, harus ada talinya, jika tidak maka tas tidak berfungsi. Sebuah Kendi bisa dikatakan berfungsi apabila ada tangkai pegangannya. Tanpa tangkai pegangan maka kendi tidak dapat difungsikan. Dan Lain sebagainya. Kenyamanan Posisi utama memang kegunaan, namun disusul posisi yang kedua, karya seni kriya harus berguna tapi juga harus dapat dirasakan se nyaman mungkin. Jangan asal bisa dimanfaatkan namun tidak nyaman, maka biasanya karya seperti ini tidak begitu laku di pasaran. Bahan dan Teknik Bahan yang harus kita gunakan tentunya harus berkualitas. Terkadang cukup memanfaatkan barang barang bekas untuk membuatnya, namun jika mampu mengemas dengan baik maka akan menjadi karya yang sangat disukai pecinta seni. Teknik pembuatan juga harus diperhatikan. Jika kita mengerjakannya dengan teknik yang benar maka akan menjadi bagus karya kita. Teknik akan disesuaikan dengan bahan, maka teknik akan bergantung dengan bahan yang digunakan. Nilai Seni Nilai seni menjadi aksesoris penting yang patut ditambahkan. Sebab dengan memperhatikan seni maka tampilan nya menjadi sangat indah dan bisa sesuai dengan selera pasar atau selera pembeli. Kita tahu pembeli adalah raja, Jika kita tidak melayani raja dengan kualitas yang kita miliki maka mereka akan kecewa. Melanjutkan tulisan Contoh Soal UTS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 bagian pertama soal nomor 1-10, bagian kedua soal dimulai dari nomor 11-25. 11. Berikut ini yang merupakan alat musik dari Nusa Tenggara Timur adalah…. a. keso-keso b. arumba c. sasando d. tanjidor e. gamelan Jawaban c 12. Musik tradisional yang mengiringi pementasan randai adalah…. a. talempong b. ubrug c. gamelan d. didong e. sasando gong Jawaban a 13. Berikut ini yang tidak termasuk unsur seni adalah…. a. garis b. bidang c. warna d. titik e. selera Jawaban e 14. Kota Jepara dikenal sebagai pusat penghasil kerajinan…. a. batik b. kuningan c. gerabah d. ukir e. tenun Jawaban d 15. Penyelenggaraan pergelaran musik juga dapat dilakukan di tempat-tempat seperti berikut, kecuali…. a. lapangan b. alun-alun c. stadion d. gedung e. kantor pemerintah Jawaban e 16. Musik gamelan mengiringi pentas teater…. a. wayang wong b. wayang kulit c. wayang golek d. ketoprak e. a, b, c, dan d benar Jawaban e 17. Merah, kuning, dan biru, merupakan warna…. a. primer b. sekunder c. tersier d. netral e. kombinasi Jawaban a 18. Berikut ini merupakan bentuk dari kegiatan apresiasi, kecuali…. a. menilai b. menghargai c. memberi tanggapan d. proporsi e. aksentuasi Jawaban d 19. Prinsip harmoni merupakan prinsip…. a. kesatuan b. keseimbangan c. irama d. proporsi e. aksentuasi Jawaban e 20. Musik tradisional yang alat musiknya sebagian besar ditabuh atau perkusi yaitu…. a. angklung b. gamelan c. tanjidor d. tarling e. sasando gong Jawaban b 21. Instrumen musik dalam bentuk ansambel gendang dari Sumatra Utara adalah…. a. talempong b. samrah c. gordang Sembilan d. sampek e. calung Jawaban c 22. Talempong merupakan alat musik tradisional dari daerah…. a. Sumatra Barat b. Sumatra Utara c. Jawa Barat d. Papua Barat e. Kalimantan Barat Jawaban b 23. Berikut ini yang tidak harus diperhatikan dalam menciptakan karya seni rupa terapan…. a. kenyamanan b. keluwesan c. keamanan d. kegunaan e. kemewahan Jawaban a Baca juga – 45 Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya– 45 contoh soal PAT/UAS/PAS SBK kelas 11 semester genap K13– 45 Contoh soal PTS SBK kelas xi semester genap kurtilas edisi revisi 24. Gambang kromong selain mengiringi tarian, juga teater…. a. topeng banjet b. lenong c. ubrug d. wayang golek e. wayang wong Jawaban b 25. Berikut ini beberapa fungsi dari pameran, kecuali…. a. sebagai sarana apresiasi b. sebagai sarana reuni c. sebagai sarana komunikasi d. sebagai sarana edukasi e. sebagai sarana rekreasi Jawaban b Lanjut ke soal nomor 26-40 => Contoh Soal UTS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 ~ Part-3

kualitas karya seni rupa ditentukan oleh hal hal berikut kecuali